Minggu, 30 Desember 2012

Sekilas Adat perkawinan orang sumbawa



Prosesi Pernikahan Tau Samawa atau masyarakat Sumbawa sebenarnya tidaklah jauh berbeda dengan masyarakat lain di Indonsia. Namun tentu adat istiadat yang menyertai prosesi itu sangat berbeda dan punya keunikan tersendiri.
Dahulu sepasang calon pengantin tidak pernah saling mengenal satu sama lain dan jodoh mereka diperoleh dari pemberian atau keinginan orang tua. Cara ini dikenal dengan sebutan “ Samulung “ atau dijodohkan oleh kedua orang tua masing-masing. Sebelum terjadi kecocokan atau kesepakatan antara kedua orang tua, pihak laki-laki akan melakukan penjajakan terhadap si gadis, mungkin dia sudah dijodohkan oleh orang tuanya dengan pria lain. Prosesi ini dikenal dengan “ Bajajak “. Ketika dipastikan si gadis tidak di Samulung-kan oleh orang tuanya dengan pria lain, maka orang tua si pria akan datang menemui orang tua si gadis menyampaikan keinginan nya untuk menikahkan putranya. Cara ini dikenal dengan istilah “ Olo Leng “ sekaligus mengikat kedua anak-anak mereka agar tidak dijodohkan dengan orang lain.
“ Olo Leng “ ini merupakan pra meminang dari orang tua si pria. Baru setelah ada kesiapan terutama materi atau biasanya sesudah panen, orang tua si laki-laki akan mengutus orang lain untuk secara resmi melamar si gadis atau yang dikenal dengan “ Bakatoan “. Ketika lamaran itu diterima maka biasanya diteruskan atau selang beberapa hari dengan “ Basaputis “ yakni memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan rencana pernikahan kedua putra-putri mereka. Dalam “ Basaputis “ inilah sering terjadi tawar menawar antara kedua belah pihak bahkan bisa berakibat batalnya rencana pernikahan itu ketika orang tua dan keluarga si gadis meminta atau “ Mako “ sesuatu yang tidak bisa dijangkau oleh orang tua si laki.
“ Pe-Mako “ atau permintaan orang tua si gadis meliputi “ Pipis Belanya “ ( sejumlah uang ) kemudian “ Isi Peti “ ( berupa emas perhiasan ) “ Isi Lemari ( pakaian si gadis,mulai dari sandal hingga sanggul rambut ) dan “ Soan Lemar “ ( berupa beras,gula,minyak,kayu bakar dll termasuk seekor kerbau atau sapi ). Semua ini akan dipergunakan untuk menopang prosesi perkawinan yang dilaksanakan ditempat si gadis.
Setelah semua beres, maka ditentukanlah hari baik untuk memulai prosesi ini. Diawali dengan “ Barodak “ calon pengantin atau bersamaan dilakukan dengan upacara “ Nyorong “.
“ Barodak “ kira-kira sama dengan luluran di Jawa. Di Sumbawa mengunakan bedak tradisional yang dibuat khusus oleh orang khusus pula dan biasanya seorang wanita. Orang inilah yang nantinya akan menjadi “ Ina Odak “ atau ibu asuh calon pengantin wanita selama prosesi perkawinan ini.
Sementara “ Norong “ ; adalah sebuah upacara adat yang melibatkan banyak orang dari pihak laki-laki. Apa yang sudah diputuskan dalam acara “Basaputis” sebelumnya akan diantarkan ke pihak wanita melalui upacara Adat Nyorong ini. Disinilah bahasa-bahasa puitik Tau Samawa yang dikenal dengan sebutan “ Lawas “ di “ Sier ) atau dilantunkan oleh kedua belah pihak. Rombongan dari pihak laki-laki tidak akan diizinkan masuk ketempat upacara apabila tidak bisa melantunkan bait-bait Lawas. Pintu masuk yang disebut dengan “ Lawang Rare “ pun ditutup.
Lawas Pihak Pria :
Kamu Pesan Kami Datang ( Kalian Undang Kami Datang )
Lawang Mu Purat Ke Barit ( Mengapa Pintu Ditutup )
Ya Mu Ano Ke Nyonde Ta. ( Panas Lah Kami Semua )
Kira-kira itulah bait-bait awal Lawas pihak laki-laki yang tentu saja diterima dengan lawas oleh pihak wanita.
Malema Sempu Malema ( Mari Kerabat Marilah )
Sapuan Mo Le Ku Tari ( Sudah Lama Kami Menunggu )
Tutu Lampa Ka Leng Tutu ( Benar Juga Kata Terucap )
Itulah serangkaian acara pada upacara Nyorong dan dilanjutkan dengan serah terima secara simbolis semua barang-barang bawaan pihak laki-laki berupa Pipis Belanya,Isi Peti,Isi Lemari dan Soan Lemari.
Selain itu ada simbol-simbol yang mengandung falsafah dari upacara Nyorong ini. Pihak laki-laki biasa nya menghiasi kendaraan mereka dengan beberapa batang Tebu yang melambangkan keperkasaan seorang pria. Sedangkan dirumah calon pengantin wanita biasanya akan terlihat sebatang pohon pisang, symbol sebuah nasehat ;
Mara Punti Gama Untung
Den Kuning No Tenri Tana 
Mate Bakolar Ke Lolo
Lawas diatas menontohkan pohon pisang. Walau dahannya menguning, takkan jatuh ke tanah. Sampai mati pun tetap bersama


http://www.sumbawanews.com/node/5186

Minggu, 18 November 2012

PERSYARATAN SISWA & MAHASISWA PKL



PERSYARATAN  PKL SISWA & MAHASISWA
PKL di PT Newmont Nusa Tenggara



Untuk Siswa

·        Surat Rekomendasi dari Sekolah
·        Biodata Lengkap
·        Surat Keterangan Catatan Kepolisian
·        Surat Keterangan Sehat dari Dokter
·        Profile Sekolah (nomor telp/Hp ketua jurusan yang bisa di hubungi)



Untuk Mahasiswa

·        Sutar Rekomendasi dari Sekolah
·        Tujuan Proposal Permohonan (harus lengkap)
·        Bidang atau Spesifikasi yang di minati (yang ingnin di pelajari) harus jelas supaya Kami mudah dalam mencari User
·        Jangka Waktu/Periode PKL (minimal 1 bulan & maksimal 2 bulan)
·        Biodata lengkap (termasuk nonor telp/HP)
·        Jumlah Peserta
·        Transkip Nilai
·        Pas Photo (ukuran 4x6 berwarna)
·        Surat Keterangan Catatan Kepolisian
·        Surat Keterangan Sehat dari Dokter
·        Profile Kampus


Permuhonan tersebut di kirim ke alamat sbb:
Gen. Supv. Training & Development
PT Newmont Nusa Tenggara
Jl. Sriwijaya 258 Mataram Lombok NTB


Desain Line follower













Selasa, 23 Oktober 2012

Contoh Curriculum Vitae

CURRICULUM VITAE 
( Daftar Riwayat Hidup )
DATA PRIBADI
Nama : Dasef Akhwandi
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat, tanggal lahir : Sekongkang, 22 Desember 1991
Kewarganegaraan : Indonesia
Status perkawinan : Belum Kawin
Tinggi, berat badan : 170 cm, 60 kg
Kesehatan : Sangat Baik
Agama : Islam
Alamat lengkap : Rt/Rw 01/01 Sekongkang atas, Kabupaten sumbawa Barat, NTB
Telepon, HP : 0819078xxxxx
E-mail : Dasef22@gmail.com

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

» Formal
  • 1998 - 2004 : SD Negeri 1 Sekongkang
  • 2004 - 2007 : SMP Negeri 1 Sekongkang
  • 2007 - 2010 : SMK N 3 Mataram
  • 2010 - Sekarang : Program Sarjana (S-1) Teknik Elektro, Universitas Ahmad Dahlan
» Non Formal
  • 2009 - 2010 : Kursus Bahasa Inggris di English First, Mataram
  • 2008 - 2010 : Kursus Menjadi Teknisi Elektronik di SMK N 3 Mataram

KEMAMPUAN
  • Kemampuan Teknik Komputer dan Informatika (Maintenance, Teknisi, Jaringan, MS Word, MS Excel, MS Power Point).
  • Kemampuan Internet.

PENGALAMAN KERJA
  • Praktek Kerja lapanan di CV. Garuda Mas
  • Periode : Oktober 2009 - Desember 2009
  • Posisi : Teknisi Elektronik
» Uraian singkat pekerjaan :
  • Sebagai Elektronic Engineering dan Maintenance

Yogyakarta, 24 Oktober 2012
Hormat saya,


Dasef Akhwandi

Senin, 30 Juli 2012

Teknik Otomasi…. Apa sih sebenarnya??

otomasi
Ternyata artikel ini banyak menjadi rujukan temen-temen calon mahasiswa yang masih awam dan ingin tahu lebih banyak tentang Teknik Otomasi. Okey, sedikit aku jelasin tentang teknik otomasi ya…. :)
Di luar negeri biasa disebut Automation Engineer. Merupakan disiplin ilmu yang mempelajari otomatisasi perangkat/sistem.Pemanfaatan sistem kontrol seperti halnya komputer yang digunakan untuk mengendalikan mesin-mesin industri dan kontrol proses untuk menggantikan operator tenaga manusia. Industrialisasi itu sendiri merupakan tahapan dalam pelaksanaan mekanisasi, dimana konsep mekanisasi tetap mesin-mesin industri dilakukan manusia sebagai operator dengan menempatkan mesin sebagai pembantunya sesuai dengan permintaan kerja secara fisik.
paling enak njelasinyya, bayangkan dalam pikiranmu sebuah Industri Perakitan Mobil
Kita lihat dalam sebagian proses produksi mobil menggunakan bantuan lengan lengan robot.Sedikit peran manusa disitu. Di bagian lain ada robot untuk pengecatan body mobil, pengelasan, untuk memindahkan satu kerangka mobil ke tempat produksi lain menggunakan Conveyor yang juga otomatis. Semua itu gambaran Otomatisasi Industri yang menjadi lahan pekerjaan seorang Sarjana Teknik Otomasi.
Contoh lain di PLN unit pembangkitan. Untuk mengontrol distribusi listrik dan mekanisme kerja pembangkitan di lapangan dilaksanakan melalui ruangan control. Ruangan kontrol berisi layar layar dan komputer serta bberapa orang yang mengamati berjalannya proses di monitor tersebut. ini yang disebut sbagai SCADA, suatu teknologi otomasi yang banyak digunakan saat ini. Bayangkan, untuk mengendalikan distribusi listrik se pulau jawa bali cukup dilakukan melalui sebuah layar monitor. tinggal klik disini, klik disana :) keren bukan :)

Atau mau contoh gambaran yang lebih keren? gambar diatas adaah suasana Control Room di NASA , USA. Seperti yang byasa kita lihat di film2 Holywod, Armagedon misalnya… bagaiamana pesawat, robot ruang angkasa itu bisa dikendalikan dan di monitoring dari Bumi?? ini bagian dari Telecontrol dan Telemetri. Pengendalian jarak jauh sangat mungkin dilakukan, semua orang yang ada di control room tersebut memonitor dan membantu mengendalikan perangkat luar angkasa yang sedang menjalankan misi. bayangkan ketika terjadi Masalah koneksi diantara control room dan awak luar angkasa >.<

Dan yang lagi populer sekrang adalah, rumah pintar (SMART HOME). Sebuah konsep rumah pintar full otomatis. Untuk membuka pintu kita tinggal berteriak “buka Pintu”, menyalakan TV, AC, Audio, membuka jendela hanya dengan remote.Atau bahkan ketika rumah ditinggalkan, masih dapat dikendalikan melalui SMS. Lampu taman, lampu ruangan otomatis bekerja saat waktu waktu yang sudah ditentukan. Sangat memanjakan bukan teknologi Otomasi itu? :)
Nah, sudah punya gambaran khan tentang teknik otomasi itu? :)   lanjut ya… cekidot :D
Teknik Automasi adalah salah satu program studi yang ada di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang berada dibawah jurusan Teknik Elektro, Teknik Automasi adalah teknik yang mempelajari teknik automatisasi perangkat manufaktur.Teknik otomasi yang ada di UAD dikhususkan untuk bidang manufaktur Industri.Dalam Teknik Automasi mempelajari Mikrokontroller,Rangkaian Listrik,Robotika, dan PLC dll.
Teknik Otomasi adalah program studi yang mempelajari beberapa bidang pokok diantaranya :
1.Teknologi Mekanik (Mesin,Peralatan Industri,Pneumatic & Hidraulic ,dll)
2.Teknologi Informatika (Pemrograman Assembly,Visual Basic,SCADA dll)
3.Teknologi Elektronika (Elektronika Digital,Analog,Power Electrical,Robotika,dll)
Seorang Insinyur Teknik Otomasi harus menguasai Ketiga bidang tersebut.Hal ini yang menjadikan beberapa persepsi orang orang klo bidang Otomasi adalah bidang yang sulit untuk dipelajari.Namun konsekuensi dari itu semua, lapangan kerja dibidang ini sangatlah menjanjikan.Pernah saya mendapat informasi dari Kakak kelas yang bekerja di Offshore, seorang freshgraduate dai bidang ini dihargai perusahaan dengan gaji per bulannya 6 juta.bayangkan itu untuk level fresh graduate…bahkan apabila suda memiliki pengalaman kerja bisa mencapai 12-25 juta perbulan.Selain itu level pekerjaan bidang otomasi di Industri sangatlah nyaman.Insinyur Teknik Otomasi  dapat bekerja pada Control Room yang mana merupakan ruang dengatn tingkat kebersihan tinggi.Walaupun begitu pekerja otomasi bisa saja bekerja di lapangan atau lingkungan yang kurang nyaman,namun tentu saja hal itu sebanding dengan gaji yang diterima.
Di dalam jurusan teknik otomasi sangatlah dituntut logika/nalar yang kuat .Karena di bidang ini nantinya kita akan mendesign sebuah peralatan ataupun maintenance sebuah peralatan otomatis yang mana dalam proses pembuatannya merupakan serangkaian logika kerja.Gambaran misalnya sebuah peralatan Penutup Botol Otomatis di Industri minuman.
Peraltan yang di design tentu saja membutuhkan logika kerja,sperti timing(waktu) botol masuk area pentutupan botol,kemudian timing botol berjalan masuk kardus,dll. Semuanya itu adalah alur proses logika yang sebenarnya bisa saja sederhana,namun juga bisa sangat kompleks tergantung dari kegunaan alatnya.
Teknik Otomasi diarahkan ke pembuatan/perancangan peralatan/sistem produksi di Industri.Unit produksi yang tidak dapat/kurang efektif dikerjakan manusia sedikit banyak mulai tergantikan dengan penggunaan mesin kontrol otomatis yang tentu saja memberikan banyak kelebihan seperti daya lelah yang hampir dipastikan tidak ada, dan ketepatan waktu produksi.

http://himatoppns.wordpress.com

Senin, 11 Juni 2012

Pertambangan

Kisah "Negeri Emas" Petinggi negeri ramai-ramai bicara soal bagaimana memiliki “Saham Emas",  para istri ramai-ramai ngurus paspor untuk ke Saudi menjadi TKW dan berharap bisa pulang bawa "Emas",  suami-suami mengadu nasib di lubang-lubang yang menjanjikan "Emas", di labaon, Pakerum, lamuntet. Anak-anak sekolahan berebut beasiswa "Emas" agar "Emas" bisa pindah dari perut bumi ke otak-otak mereka, sehingga suatu saat akan lahir generasi "emas" yang nilainya mahal. Di sebuah kantor pemerintah ada oknum yang merancang aksi protes dan demo kepada perusahaan "Emas". Sementara di kantor lain yang pejabatnya berlencanakan "Emas" hiruk pikuk saling mengintai antar kelompok koalisi dan non koalisi untuk "berebut proyek-proyek", termasuk proyek "Emas". Melihat realita itu seorang pedagang tua di pasar tersenyum sinis dan terlihat gigi "Emas" yang semakin mengkilat. Negeri itu akan menghadapi masa sulit ketika "Emas" tak lagi menjanjikan, karena lahan pertanian kelas 1 kian menyusut,  petani tak lagi bangga dan rajin jadi petani. Peternak juga sering mengeluh karena ternak mereka banyak dicuri maling, maling ternak.
Saatnya pemuda, pemikir dan kaum-kaum bijak negeri ini bangun dari tidurnya dan mulai mendiskusikan "Skenario Negeriku Pasca Tambang ".
Bait kalimat diatas merupakan sebuah curahan hati yang ditulis oleh mantan wakil ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Mustakim Patawari melalui Grup Facebook Sumbawanews.
Emas, merupakan kata paling favorit yang paling banyak dicerna oleh masyarakat Sumbawa saat ini. Dari Kecamatan Terano ujung timur Sumbawa hingga Kecamatan Maluk di bagian barat Sumbawa Barat, demam logam mulia bernama emas memasuki sendi-sendi kehidupan masyarakat. 

Perubahan status dari petani menjadi penambang emas bukan hal aneh lagi di  Samawa Intan Tana Bulaeng sebutan Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat yang mempunyai potensi Pertambangan emas.
Potensi kandungan logam mulia ini tidak terbantahkan lagi setelah melihat data yang dikeluarkan oleh Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) NTB, jumlah Kuasa Pertambangan (KP) dan Kontrak Karya (KK) hingga tahun 2009 di wilayah NTB mencapai 63 buah, dengan pembangian 49 buah atau 77.78% berada di Pulau Sumbawa dan 14 buah atau 22.22% berada di pulau Lombok. Lebih mencengangkan lagi dari 49 KP dan KK ternyata 25 KP dan KK berada di Kabupaten Sumbawa dan 6 KP dan KK berada di wilayah KSB.
“Jika karunia ini tidak ada yang kelolah dan tetap berada di perut bumi maka tidak akan memberikan manfaat apa-apa bagi masyarakat.” Ungkap mantan senior Manager PT Newmont Nusatenggara (PTNNT) Malik Salim berkali-kali jika sedang berdikusi mengenai dunia Pertambangan.
Mengulas balik kondisi masyarakat di Maluk dan Sekongkang menjelang dasawarsa 1990 yang masih berstatus dusun, kehidupan masyarakat setempat memprihatinkan dan menghadapi berbagai kesulitan. Lahan pertanian yang menjadi penopang utama ekonomi mereka hanya bisa ditanami sekali dalam setahun dan itupun seringkali mengalami kegagalan panen. Upaya masyarakat untuk mendapatkan air diakali dengan cara menaruh daun pisang atau daun tanaman lain diatas batu agar air bisa mengalir kesawah. Konflik sosial juga sering muncul dikarena rebutan air antar petani.

Persoalan lain yang tak kalah rumitnya yakni luas area pertanian berupa sawah yang begitu sempit, satu kepala keluarga hanya memiliki paling banyak dua hingga tiga petak sawah, dengan umur padi yang relative panjang mencapai enam bulan. Penanganan hama yang ditangani secara tradisional membuat waktu petani terkuras karena harus menjaga sawahnya secara bersama-sama dalam waktu yang relative panjang.
Hasil panenpun hanya bisa dinikmati selama tiga atau empat bulan, selebihnya masyarakat setempat terpaksa mengkonsumsi gadung, seramping (sagu) dan pisang.

Dusun–dusun kecil seperti Sekongkang Atas, Sekongkang Bawah, Maluk, Tongo, Aik Kangkung, Tatar dan Benete, yang pada saat itu berstatus daerah terpencil  kini telah berubah menjadi sebuah wilayah dengan Status Desa hingga Kecamatan bahkan lima kecamatan yang berada di wilayah kemutar telu berubah menjadi sebuah Kabupaten yang disebut Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).  Kehidupan ekonomi masyarakat pun jauh lebih baik dibandingkan dengan kondisi awal dasarwarsa tahun 1990-an.
“Harus diakui bahwa Pertambangan PT Newmont Nusatenggara (PTNN)  mengubah ekonomi masyarakat menjadi lebih baik.” Ungkap ketua Forum Komunikasi Kepala Desa (FK2D) KSB, Mashud Yusuf saat dihubungi Sumbawanews, Senin 14 Februari 2011 via Telpon selular.

Newmont Batu Hijau  memulai eksplorasi sekitar tahun 1986 dibagian barat pulau Sumbawa yang sekarang dikenal sebagai Kabupaten Sumbawa Barat. Eksplorasi berlangsung selama empat tahun, dan baru pada tahun 1990, ahli geologi Newmont menemukan cebakan tembaga Forfiri yang kemudian dinamakan batu hijau. Setelah penemuan tersebut, baru pada tahun 1996 Newmont memulai proyek pembangunan infrastruktur Pertambangan. Saat pembangunan infrastruktur senilai 1,8 Milyar dolar Amerika Serikat, kehidupan masyarakat lokal mulai berubah. Tenaga kerja yang tak kurang dari 17.000 orang sudah tentu hampir menyerap semua tenaga kerja dari masyarakat dilingkaran pertambangan batu hijau.
Tahun 2000 PT PTNNT mulai melakukan operasi dan menetapkan sepuluh desa di Kecamatan Sekongkang dan Jereweh sebagai mitra PTNNT untuk desa terdekat dlingkar tambang. Kesepuluh desa tersebut yakni Sekongkang atas, sekongkang bawah, tongo, aik kangkung (SP-1)  dan tatar yang berada di Kecamatan Sekongkang, serta Maluk, Benete, Belo, Beru, dan Goa yang berada di Kecamatan Jereweh. Saat inipun Kecamatan Sekongkang sudah berkembang menjadi Kecamatan Maluk dan Sekongkang.
Sempitnya lahan pertanian dan minimnya suplai air yang menjadi kendala petani di lingkar tambang mulai berubah tatkala PTNNT menjalankan program Community Development dalam bidang pertanian.
PTNNT telah melakukan pencetakan sawah diwilayah Tongo, Budidaya Jagung di Aik Kangkung, pendampingan pola penanaman padi SRI di Goa Jereweh sekaligus Pembinaan petani melon di Benete, penanam jagung, budidaya rumput laut dijelenga, pendampingan usaha kecil industri pengolahan tanaman lidah buaya menjadi natau serta peningkatan skill bagi masyarakat dalam usaha krupuk.  "Kami juga telah membuat Laboratorium lapangan bagi petani di tatar tahun 2007." Jelas Manager Community Development (Comdev) PTNNT Wagimin Sastrahadi pada acara Lokakarya Media, Jum'at (9/7) di Kuta Bali yang diikuti oleh 34 jurnalis asal Jakarta, Manado dan NTB.
Guna mendukung bidang pertanian, PTNNT membangun beragam infrastruktur sarana Irigasi mencapai 1.290 hektar berupa Bendung Tabiung pada 2003, Bendung Senutuk pada tahun 2004, Embung Puja pada tahun 2004, Embung Batu Bangkong pada tahun 2005, Bendung Plampok pada tahun 2006 dan Bendung Tiu Sepit pada 2008.

"Pembangunan sarana Irigasi di Desa Benete untuk menjangkau lahan seluas 200 ha, Irigasi Desa Tongo untuk menjangkau lahan seluas 60 ha, Irigasi Sekongkang untuk menjangkau lahan seluas 200 ha dan Irigasi Aik Kangkung untuk menjangkau lahan seluas 550 ha." Terang  Wagimin.
Bertambahnya infrastruktur pertanian sudah tentu mempengaruhi ekonomi masyarakat, “Program PTNNT selama ini sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan lahirnya sentra-sentra ekonomi baru.” Jelas ketua Forum Komunikasi Kepala Desa (FK2D) KSB, Mashud Yusuf.
“Kita tidak bisa pungkiri garis besar struktur ekonomi Kabupaten Sumbawa Barat  di dominasi oleh sektor Pertambangan dan Penggalian dengan kontribusi terhadap PDRB Atas Dasar Harga Berlaku sebesar 95,03% dan disusul oleh sektor Pertanian sebesar 1,75 dan sektor lainya diluar pertambangan dan pertanian hanya memberikan kontribusi terhadap PDRB rata-rata dibawah 2%.” Terang Mashud mengutip hasil BPS .
Keberadaan Pertambangan bukan sesuatu yang harus ditolak, apapun yang kita lakukan diatas bumi ini pasti ada dampak negatifnya. “Mari kita bersahabat dengan dunia pertambangan karena akan saling menguntungkan baik untuk masyarakat, Pemerintah maupun investor.” ajak Mashud.

Multiplier Effect keberadaan tambang Batu Hijau juga dirasakan oleh ibu-ibu petani yang berada di  Kecamatan Jereweh. Dalam beberapa tahun ini lahir Kelompok Sosial Masyarakat (KSM)  yang bergerak dalam berbagai bidang. Sebut saja KSM  Sehati di desa Dasan Anyar yang bergerak dalam usaha simpan pinjam dan pertambakkan. KSM melati di Berui yang bergerak dalam usaha simpan pinjam. KSM Riski di Goa dengan usaha usahanya ketering, pembuatan kue dan simpan pinjam. KSM restu di Belo dengan usaha simpan pinjam dan  KSM Marisrora di Dasan Anyar dengan bidang usaha simpan pinjam.
“Tumbuhnya KSM ini seiring dengan tumbuhnya ekonomi masyarakat lingkar tambang.” Jelas ketua KSM KSM Riski Goa Masniati Senin (14/02/2011) kepada Sumbawanews.com.
Dijelaskannya, kontribusi PTNNT terhadap KSM berupa pelatihan peningkatan skill bagi para penggiat KSM. Training berupa manajemen organisasi dan peningkatan skill mengelolah beberapa pengganan telah mereka terima dari PTNNT.

KSM Riski Goa yang berdiri tahun 1997 ini telah mempunyai anggota sebanyak 13 orang yang kebanyakan berprofesi sebagai petani. Modal awal sebesar Rp.15 Juta pendirian KSM ini berasal dari iuran pokok dan sukarelapara anggota.

“Usaka pokok KSM Riski Goa adalah simpan pinjam, terkait dengan catering dan pembuatan kue pihaknya baru menjalankan kalau ada order dari pihak PTNNT terutama saat ada kegiatan Comdev.” Jelas Masniati.
Diakuinya PTTNNT juga telah melatih anggota KSB di Jereweh untuk pembuatan kripik nangka dan pisang, namun usaha tersebut masih terkendala bahan baku dan produksi. “Bahan bakunya musiman, dan alat vakum yang merupakan sumbangan PTNNT sulit dioperasikan karena menyerapkan listrik yang cukup besar dengan daya listrik yang terbatas seperti di Jereweh.” Terangnya.
Masniati berharap PTNNT bisa melanjutkan pelatihan dengan mengedepankan permintaan pasar. “Kami sangat berharap PTNNT juga membantu membuka pasar bagi produk-produk KSM di Jereweh, kalau bisa berikan pelatihan sesuai dengan kebutuhan didalam Newmont seperti kue– kue yang bisa rutin di supply ke NNT.” Harapnya.

Pandangan yang sama juga diungkapkan oleh Ketua KSM Marisrora Ibu Lily Suheri (40 tahun). Menurutnya usaha KSM tumbuh karena adanya pertumuhan ekonomi masyarakat lingkar tambang.
“Kami pernah mendapat pelatihan organisasi dari PTNNT selama dua kali, dan berharap kedepan pelatihan tersebut tetap dilanjutkan.” pesan Lily.

Untuk Kegiatan Local Business Initiative (LBI), PTNNT telah melahirkan entrepreuner dalam bidang Industri paving block, jahitan, kontraktor dan pemasok, fasilitas e-biz. Kebutuhan kapur yang dipasok oleh pengusaha lokal mencapai 10% untuk kebutuhan konsentrator.
"Untuk donasi bagi 33 desa di KSB mencapai US$ 10.13juta, dan kemitraan dengan Pemda dan LSM mencapai US$ 5.413juta." jelas Wagimin.

Di wilayah 3 kecamatan sekitar tambang, ada  196 proyek infrastruktur/fasilitas umum meliputi: (1) drainase desa, (2) perbaikan jalan Jereweh-Tatar, (3) fasilitas  air bersih, (4) Puskesmas dan Pustu, (5) Posyandu, (6) sekolah (TK, SD, SMP/MTs, SMA/MA), (7) bangunan dan fasilitas pasar, (8) pantai wisata, (9) bendung, embung dan saluran irigasi untuk lahan 1,250 hektar.
Dijelaskannya rata-rata anggaran yang direalisasikan oleh PTNNT untuk menjalankan program-program Comdev sebanyak  Rp50 Milyar pertahun.
Hingga tahun 2009, biaya kegiatan pengembangan masyarakat PTNNT  yaitu US$ 44.83 juta, meliputi: Proyek peningkatan infrastruktur US$ 24.06 juta, Program penguatan kapasitas masyarakat (kesehatan, pendidikan, ekonomi) US$ 3.99 juta, Program beasiswa dan bantuan pendidikan US$ 1.237 juta, Donasi bagi 33 desa di Kab. Sumbawa Barat US$ 10.13 juta, Kemitraan dengan Pemda dan LSM US$ 5.413 juta.

Program pengembangan masyarakat PTNNT ini telah mendapat pengakuan dari Pemerintah RI RI berupa Penghargaan PADMA (Pandu Daya Masyarakat) Tahun 2008 dari Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Minral) dan Tahun 2003 yang diserahkan Presiden RI kepada PTNNT.
Mengubah Rongsokan Menjadi Emas
Entrepreneur sejati yakni dapat mangubah rongsokan menjadi emas, ungkapan pengusaha sukses Ir. Ciputra.
 
Apa yang terjadi setelah Pertambangan masuk di KSB juga hampir sama dengan ungkapan Ciputra tersebut. Sesuatu yang tadinya tidak dianggap berguna dan bermanfaat sekarang berubah menjadi sebuah kekuatan ekonomi baru karena faktor Pertambangan.
Mengubah rongsokan menjadi emas mempunyai makna yang luas, keadaan petani yang tadinya hanya memanen sekali dalam setahun dan hanya bisa untuk dimakan selama tiga bulan kini menjadi wilayah surplus pertanian. Masyarakat yang tadinya berada diwilayah terpencil kini berubah menjadi sentra pertumbuhan baru dengan begitu cepat.
Pendidikan yang dulu sangat sulit didapatkan kini dengan mudah bahkan cendrung gratis karena sarana dan biaya yang ditanggung oleh PTNNT. Ibu-ibu yang tadinya tidak produktif kini membentuk kelompok-kelompok bisnis untuk membantu sesama mereka.
Jika dikumpulkan satu persatu, bisa jadi perubahan itu tidak terhitung lagi dan yang paling nampak adalah tumbuhnya identitas wilayah Kemutar Telu menjadi sebuah daerah berotonomi berstatus Kabupaten.
“ Akan sulit lahir Kabupaten Sumbawa Barat, jika saja tidak ada Pertambangan PTNNT.” Tegas Ketua Komisi II DPRD KSB M. Sahril Amin.
Pertambangan merupakan usaha yang penuh keterbatasan, cepat atau lambat usaha Pertambangan akan berkurang seiring dengan habis sumberdaya Pertambangan itu sendiri. Keterbasan ini sangat disadari oleh PTNNT, karena emas sebenarnya terletak pada SDM lokal untuk mandiri selepas operasional pertambangan berakhir. Kemandirian itu sudah tentu ditunjang oleh pendidikan  formal maupun informal.
Beasiswa merupakan salah satu solusi untuk menunjang pendidikan masyarakat. Sejak diluncurkan pada 1998/1999 hingga 2009/2010,  jumlah penerima beasiswa PTNNT mencapai 7.650 orang, dan bantuan pendidikan 3.242 orang. 

Dari target 1.540 penerima beasiswa PTNNT ditahun 2010, jumlah penerima dari wilayah KSB ditargetnya mencapai 75% dan sebelumnya penerima asal KSB TA 2008/2009 mencapai 72%.
”Substansinya sudah mendukung program pendidikan di KSB khususnya pendidikan gratis melalui program pendidikan bersubsidi pada seluruh jenjang pendidikan” jelas Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Kadis Dikpora) KSB, Drs Nurdin menilai program beasiswa PTNNT. 

Anak-anak sekolahan berebut beasiswa "Emas" agar "Emas" bisa pindah dari perut bumi ke otak-otak mereka, sehingga suatu saat akan lahir generasi "emas" yang nilainya mahal, mengulang kembali curahan hati Mustakim Patawari.(arh)

*http://www.sumbawanews.com/node/8368